Headlines News :
Photobucket
Home » » Sikap dan Cara Merawat Pasien

Sikap dan Cara Merawat Pasien

Written By Unknown on Minggu, 16 September 2012 | 08.44

Bentuk pekerjaan yang spesifik di sarana kesehatan adalah mengangkat dan memindahkan pasien, pekerjaan ini sebagian besar dilakukan oleh pekerja wanita yang sering harus mengangkat pasien yang kadang-kadang mempunyai berat yang lebih berat dari badannya sendiri (Depkes RI, 1990).

Di Rumah Sakit banyak pekerjaan angkat-mengangkat pasien yang tidak dapat diremehkan. Cidera yang disebabkan oleh cara mengangkat dan menggotong pasien yang salah telah mengakibatkan banyak absen sakit dikalangan perawat dan tenaga kesehatan lainnya (Kuswadji, 1996).

Cidera pada penggotong terjadi akibat berbagai hal yang belum jelas benar menurut :

1. Kuswadji (1996) beberapa hal berikut merupakan faktor yang menyebabkan perawat tidak melakukan tindakan keselamatan :
  • Beban terlalu berat
  • Beban terlalu berat serta terjadi ketidakseimbangan dalam jangka lama
  • Berdiri terlalu jauh dari beban
  • Kesukaran mencapai pasien sehingga posisi penggotong terhambat
  • Pakaian penggotong terlalu ketat sehingga pergerakan paha terhambat baik oleh celana atau gerakan tidak bebas.
Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
  1.  Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
  2. Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan.
Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :
  • Posisi kaki yang benar
  • Punggung kuat dan kekar
  • Posisi lengan dekat dengan tubuh
  • Mengangkat dengan benar
  • Menggunakan berat badan (www.depkes.go.id).
2. Suma’mur (1992) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan mengangkat dan mengangkut, yaitu :
  • Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.
  • Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun dan lain-lain
  • Keterampilan kerja
  • Peralatan bekerja beserta keamanannya
3. Teori (brief survey) posisi yang benar pada saat mengangkat pasien sebagai berikut :
  • Gerakan siku tidak dilakukan secara menyeluruh secara menyeluruh dari posisi lurus sampai dengan membentuk sudut 450.
  • Tangan tidak berada pada belakang tubuh dalam waktu yang cukup lama pada saat mulai atau sedang mengangkat pasien.
  • Posisi bahu lurus tidak terlalu mencondong ke depan.
  • Tidak berdiri dengan satu kaki dalam waktu yang lama.
  • Posisi kaki tidak ditekuk sehingga memerlukan tenaga yang cukup besar pada bagian kaki dan paha.
  • Posisi punggung dalam keadaan lurus tidak membungkuk dan membelok. (Applied ErgonomicsTraining Manual, 1995).
Menurut Kuswadji (1996) menahan punggung merupakan bagian utama untuk memelihara posisi yang benar pada saat mengangkat sesuatu. Ada dua hal penting pada saat mempertahankan punggung ini :
  1. Menahan punggung bawah dilakukan dengan suatu gerakan yang disebut dengan penahanan perut secara dinamis, dimana perut bawah dikontraksikan dengan mengangkat kearah atas dan menuju sisi pinggang. Perut bagian bawah menjadi lebih datar namun pinggang menjadi lebih besar ke samping. Bila dilakukan secara benar gerakan ini tidak akan mengganggu pernafasan normal dan tidak akan menaikan tekanan darah dan denyut nadi. Tindakan ini mirip dengan pemasangan korset.
  2. Menahan bagian lain dari tubuh yang terkait dengan penggotongan termasuk mengencangkan bagian tubuh anda dan pasien. Menahan tubuh penggotong bisa dicapai dengan jalan sedikit mengangkat kepala penggotong dan menunjangkan punggung penggotong seperti yang dilakukan untuk penahan perut secara dinamis.
Selanjutnya dikatakan oleh Kuswadji (1996) bahwa dalam proses mengangkat dan menggotong pasien yang baik harus ada seorang komando yang bertugas. Peran komando ini bertujuan agar setiap orang yang melakukan penggotongan pasien mempunyai persepsi yang sama dalam kesiapan mengangkat dan menggotong pasien sehingga teknik mengangkat dan menggotong dapat dilakukan benar.

Menurut Suma’mur (1992), cara-cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi dua prinsip kinetis, yaitu :
  1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebanan
  2. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan untuk menerapkan kedua prinsip kinetis itu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut harus dilakukan sebagai berikut :
  • Pegangan harus tepat. Memegang diusahakan dengan tangan penuh dan memegang dengan hanya beberapa jari yang dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari tersebut dihindarkan.
  • Lengan harus berada sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi pada lengan untuk mengangkut dan mengangkat menyebabkan ketegangan otot statis yang melelahkan.
  • Punggung harus diluruskan.
  • Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan. Dengan posisi kepala dan dagu yang tepat, seluruh tulang belakang diluruskan.
  • Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat. Satu kaki ditempatkan kearah jurusan gerak yang dituju. Kaki kedua ditempatkan sedemikian rupa sehingga membantu mendorong tubuh pada gerakan pertama.
  • Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong serta gaya untuk gerakan perimbangan.
  • Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat gravitasi tubuh.
Teori (brief survey) posisi yang benar pada saat mendorong tempat tidur adalah sebagai berikut :
  • Genggaman tangan tidak terlalu keras pada saat memegang tempat tidur
  • Gerakan siku tidak secara menyeluruh
  • Tangan tidak berada pada belakang tubuh dalam waktu yang cukup lama pada saat mulai atau sedang mendorong tempat tidur
  • Pada bahu tidak terlalu mencondong ke depan
  • Posisi leher tegak lurus
  • Pinggang dalam keadaan lurus
  • Posisi punggung tegak lurus
  • Tidak berdiri dengan satu kaki dalam waktu yang lama dan posisi kaki tidak membentuk sudut 450 sehingga memerlukan tenaga besar pada lutut
Posisi yang benar pada saat memasang infus adalah sebagai berikut :
  1. Posisi telunjuk dan ibu jari pada saat memegang alat dengan rileks (santai) tidak memerlukan tenaga yang cukup keras
  2. Posisi jari tidak menekan terlalu kuat
  3. Posisi tangan tidak digerakkan secara menyeluruh atau lebih dari posisi normal
  4. Posisi bahu tegak lurus dan tidak terlalu mencondong ke depan dalam waktu yang lama.
  5. Posisi leher tegak lurus
  6. Pinggang dalam keadaan lurus
  7. Posisi punggung tegak lurus
  8. Tidak berdiri dengan satu kaki dalam waktu yang lama dan posisi kaki tidak membentuk sudut 450 sehingga memerlukan tenaga besar pada lutut.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

English French German Spain Japanese Russian Arabic Chinese Simplified
Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!
 
Support : KAPANGRATISe | Mahfudz Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. UNIK KESEHATAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template